Minggu, 15 Januari 2017

: KEBUTUHAN & KELANGKAAN BARANG DAN JASA



Bab 1. Kebutuhan (Ekonomi SMA Kelas X)
MODUL 1: KEBUTUHAN & KELANGKAAN BARANG DAN JASA
A. Kebutuhan
1. Pengertian
Adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan
2. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Kebutuhan Menurut Intensitas
1) Kebutuhan Primer: kebutuhan yang harus segera dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Contoh: makan, minum, pakaian
2) Kebutuhan Sekunder: kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap. Contoh: meja, kursi, kulkas
3) Kebutuhan Tersier: kebutuhan terhadap barang-barang mewah yang dapat menaikkan status sosial seseorang. Contoh: kendaraan, perhiasan, villa, dll.
b. Kebutuhan Menurut Sifat
1) Kebutuhan Jasmani: kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Contoh: pakaian, makanan, minuman, olahraga.
2) Kebutuhan Rohani: kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Contoh: berlibur, beribadah, mendengarkan musik.
c. Kebutuhan Menurut Subjek Yang Membutuhkan
1) Kebutuhan Individu
Contoh: guru membutuhkan spidol, seseorang memerlukan kaca mata minus satu
2) Kebutuhan Umum/Kelompok/Kolektif
Contoh: jembatan penyeberangan, rumah sakit, jalan raya.
d. Kebutuhan Menurut Waktu
1) Kebutuhan Sekarang: kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
Contoh: orang sakit harus segera berobat, orang lapar harus segera makan.
2) Kebutuhan yang akan datang: kebutuhan yang pengadaannya sekarang, digunakan untuk masa yang akan datang. Contoh: menabung, asuransi, pendidikan, ibadah.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
a. Peradaban: perubahan/ perkembangan zaman
b. Lingkungan/ keadaan alam
c. Adat istiadat
d. Agama

B. Kelangkaan
  • Kelangkaan: kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kita.
  • Inti Masalah Ekonomi: bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat/ benda pemuas kebutuhan yang terbatas.
Penyebab timbulnya kelangkaan:
1. Terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
2. Kerusakan alam akibat ulah manusia
3. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah SDA yang ada
4. Peningkatan kebutuhan manusia lebih cepat dibandingkan kemampuan  penyediaan sarana kebutuhan
C. Biaya Peluang
1. Pengertian:
Biaya Peluang (Opportunity cost) adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan.
  • SDA Terbatas/ Langka à manusia melakukan pilihan
Biaya: pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan
Biaya Eksplisit: biaya yang benar-benar dikeluarkan
Biaya implisit: merupakan biaya yang timbul karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan lain (biaya peluang).
2. Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang
  • Biaya Sehari-hari: pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi, tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain.
  • Biaya Peluang: biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan lain.
Laba Akuntansi = Penerimaan – Biaya Eksplisit
Laba Ekonomi = Penerimaan – (B. Ekspilsit + B. Implisit)
Jika laba akuntansi < biaya peluang, maka perusahaan merugi. Lebih baik pemilik perusahaan bekerja di perusahaan awalnya bekerja (tidak membuka usaha sendiri).
Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia - Setelah pada kesempatan yang lalu membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi. Yang selanjutnya akan saya share mengenai kebutuhan manusia. Dan berikut ini sedikit penjelasan tentang kebutuhan manusia.

 

 

 

Pengertian kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi. Apabila tidak dapat dipenuhi maka akan menganggu kelangsungan hidupnya. Kebutuhan manusia akan barang dan jasa sangat beragam dan jumlahnya tak terbatas.

Kebutuhan yang satu dapat terpenuhi selanjutnya akan muncul kebutuhan yang lainnya. Mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas? Kebutuhan manusia yang tak terbatas karena hal-hal sebagai berikut :

1.        Sifat manusia yang tidak pernah merasa puas
2.        Jumlah penduduk yang semakain bertambah
3.        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.        Terbatasnya persediaan sumber daya alam
5.        Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam
6.        Tutuntan taraf hidup yang lebih baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia


Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

a. Keadaan alam
Orang yang tinggal di daerah pengunungan yang pada umumnya di daerah ini suhunya lebih dingin, tentu akan orang-orang tersebut membutuhkan pakaian yang lebih tebal untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin. Sedangkan orang yang tinggal di daerah pantai akan menggunakan pakaian yang tipis karena suhu udaranya yang lebih panas.

b. Peradaban dan kebudayaan
Pada masa lalu kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang) sehingga tidak diperlukan alat komunikasi karena dapat dilakukan dengan tatap muka. Namun bagaimana yang terjadi sekarang, semua kebutuhan tidak dapat dipenuhi dengan cara barter sehingga diperlukan alat komunikasi untuk membantu mempermudah pertukaran. Alat komunikasi tersebut dapat melalui media cetak maupun elektronik seperti koran, majalah, radio, televisi, dan telepon. Semakin tinggi tingkat peradaban dan kebudayaan masyarakat maka semakin tinggi pula tuntutan akan kualitas pemenuhan kebutuhan.

c. Agama
Orang yang beragama Islam membutuhkan perlengkapan shalat yang berbeda dengan perlengkapan ibadah agama lainnya. Orang yang menganut agama Islam dilarang makan daging babi, sedangkan orang yang beragama Hindu dilarang makan daging sapi.

d. Adat istiadat
Adat istiadat akan membiasakan orang bertingkah laku sesuai dengan situasi dan kondisi yang dikehendakinya.

Macam-macam Kebutuhan Manusia - Pada kesempatan yang lalu sudah dibahas tentang pengertian kebutuhan manusia, yang mana kebutuhan manusia adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi, dan apabila tidak terpenuhi maka dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia tersebut. Ada beberapa macam kebutuhan manusia, dan berikut ini lebih detailnya :

A. Macam-macam kebutuhan manusia menurut tingkat kepentingannya (intensitasnya)

Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan bemacam-macam, dari mulai makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, hiburan dan lain sebagainya. Dari semua kebutuhan tersebut tentunya kita harus bijak, menentukan mana yang harus didahulukan dan dipenuhi terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan yang harus dipenuhi adalah kebutuhan yang paling penting, dan kemudian dilanjutkan ke kebutuhan yang kurang penting. Berdasarkan tingkat kepentingannya kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Kebutuhan pokok (primer)
Kata primer berasal dari kata "primus" yang mempunyai arti pertama. Jadi, kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama yang harus dipenuhi oleh manusia apabila ingin menjaga kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling penting dan sudah sepantasnya menjadi prioritas utama dalam pemenuhannya. Yang termasuk kebutuhan primer atau pokok ini adalah pangan (makanan), sandang (pakaian) dan papan (rumah). Kemudian ada yang menambahkan pendidikan dan juga kesehatan.

2. Kebutuhan tambahan (sekunder)
Setelah primer, baru kemudian sekunder. Kalau primer mempunyai arti kata pertama, kalau sekunder berasal dari bahasa latin "secudus" yang mempunyai arti kedua. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua setelah kebutuhan pokok. Artinya, kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Hal ini tidak berarti bahwa kebutuhan sekunder tidak penting dan tidak perlu dipenuhi.

Namun kebutuhan sekunder ini akan menjadi penting setelah kebutuhan primer terpenuhi demi menjalani hidup yang lebih baik dan berkembang. Selama manusia masih diberi kesempatan untuk hidup tentunya manusia tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan utama saja, melainkan juga perlu kebutuhan yang lainnya atau tingkat yang lebih tinggi, seperti meja, handphone, kursi, almari, televisi, radio, sepeda, jam, alat-alat dapur dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan kemewahan (tersier)
Setelah primer dan sekunder, baru kebutuhan manusia yang selanjutnya menurut tingkat kepentingannya adalah tersier. Kata tersier ini berasal dari kata tertius yang berarti ketiga. Maksud dari kebutuhan ketiga ini adalah kebutuhan tersier yang akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Kebutuhan tersier ini bertujuan untuk mempertinggi status sosial seseoang, sebagai contoh kebutuhan tersier adalah mobil mewah, motor mewah, apartemen atau rumah mewah, hp mewah, laptop.

B. Macam-macam kebutuhan manusia menurut waktu pemenuhannya (keterdesaan)

Penggolongan ini didasarkan pada tolok ukur "kapan pemenuhan kebutuhan dilakukan". Dan berikut ini macam-macam kebutuhan menurut waktu pemenuhannya :

1. Kebutuhan sekarang (mendesak/masa kini)
Suatu kebutuhan akan menjadi kebutuhan masa kini, apabila waktu pemenuhannya bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. Penundaan pemenuhan kebutuhan ini akan mengganggu kelangsungan hidup bahkan dapat berakibat fatal. Misalnya, kebutuhan minum bagi orang yang sangat haus, makan bagi orang yang lapar, dan obat bagi orang yang sedang sakit.

2. Kebutuhan yang akan datang (kelak)
Kebutuhan manusia yang akan datang merujuk pada kebutuhan yang waktu pemenuhannya dapat dilakukan dikemudian hari atau dapat ditunda. Kebutuhannya ini dapat ditunda karena belum merupakan kebutuhan yang mendesak, memerlukan perencanaan yang matang, memerlukan biaya yang relatif besar sehingga perlu menabung terlebih dahulu. Misalnya, kebutuhan rumah bagi orang  yang belum berkeluarga, kebutuhan perlengkapan bayi bagi pengantin baru, dan tabungan.

C. Macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya (sumbernya)

Menurut sifatnya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani.

1. Kebutuhan jasmani (Material)
Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang ditujukan untuk memelihara kesehatan badan atau raga kita. Tubuh kita memerlukan makanan, pakaian, vitamin dan juga olahraga.

2. Kebutuhan rohani (imaterial/spiritual)
Terpenuhinya kebutuhan jasmani dengan baik belumlah menjamin kelangsungan hidup sesorang. Banyak orang yang tergolong kecukupan bahkan berlebihan mengalami stress, terguncang jiwanya, bahkan tidak memperoleh ketentraman, kenyamanan, kasih sayang dan penghormatan. Orang tersebut cenderung menginginkan suatu kebutuhan yang dapat memberi kepuasan batinnya. Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan rohani. Contohnya, agama, pendidikan, rasa senang, dan rekreasi.


Macam-macam Kebutuhan Manusia

D. Macam-macam kebutuhan manusia menurut cara pemenuhannya (konsumennya)

Menurut cara pemenuhannya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan individu (pribadi_ dan kebutuhan sosial (kolektif).

1. Kebutuhan pribadi
Kebutuhan pribadi adalah kebutuhan yang ditujukan bagi kepentingan perseorangan (individu). Kebutuhan ini akan berbeda untuk tiap-tiap orang tergantung dengan keadaan atau pekerjaan seseorang. Kebutuhan seseorang petani akan berbeda dengan mahasiswa, kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seoran guru, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhuan sosial (kolektif/masyarakat)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang ditujukan bagi kepentingan masyarakat secara bersama-sama. Oleh, karena itu kebutuhan ini sering disebut juga dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, jalan raya, puskesmas, rumah sakit, tempat rekreasi, lapangan sepak bola, tempat ibadah, dan kebutuhan rasa aman.

Sponsor


Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia - Setelah pada kesempatan yang lalu membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi. Yang selanjutnya akan saya share mengenai kebutuhan manusia. Dan berikut ini sedikit penjelasan tentang kebutuhan manusia.

Pengertian kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi. Apabila tidak dapat dipenuhi maka akan menganggu kelangsungan hidupnya. Kebutuhan manusia akan barang dan jasa sangat beragam dan jumlahnya tak terbatas.

Kebutuhan yang satu dapat terpenuhi selanjutnya akan muncul kebutuhan yang lainnya. Mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas? Kebutuhan manusia yang tak terbatas karena hal-hal sebagai berikut :

1.        Sifat manusia yang tidak pernah merasa puas
2.        Jumlah penduduk yang semakain bertambah
3.        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.        Terbatasnya persediaan sumber daya alam
5.        Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam
6.        Tutuntan taraf hidup yang lebih baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia


Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

a. Keadaan alam
Orang yang tinggal di daerah pengunungan yang pada umumnya di daerah ini suhunya lebih dingin, tentu akan orang-orang tersebut membutuhkan pakaian yang lebih tebal untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin. Sedangkan orang yang tinggal di daerah pantai akan menggunakan pakaian yang tipis karena suhu udaranya yang lebih panas.

b. Peradaban dan kebudayaan
Pada masa lalu kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang) sehingga tidak diperlukan alat komunikasi karena dapat dilakukan dengan tatap muka. Namun bagaimana yang terjadi sekarang, semua kebutuhan tidak dapat dipenuhi dengan cara barter sehingga diperlukan alat komunikasi untuk membantu mempermudah pertukaran. Alat komunikasi tersebut dapat melalui media cetak maupun elektronik seperti koran, majalah, radio, televisi, dan telepon. Semakin tinggi tingkat peradaban dan kebudayaan masyarakat maka semakin tinggi pula tuntutan akan kualitas pemenuhan kebutuhan.

c. Agama
Orang yang beragama Islam membutuhkan perlengkapan shalat yang berbeda dengan perlengkapan ibadah agama lainnya. Orang yang menganut agama Islam dilarang makan daging babi, sedangkan orang yang beragama Hindu dilarang makan daging sapi.

d. Adat istiadat
Adat istiadat akan membiasakan orang bertingkah laku sesuai dengan situasi dan kondisi yang dikehendakinya.

Sponsor




Macam-macam Alat Pemuas Kebutuhan Manusia - Setelah pada kesempatan yang lalu share mengenai pengertian kebutuhan manusia, dan macam-macam kebutuhan manusia. Dan berikut ini merupakan pengertian dan macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia.

Alat pemuas atau benda pemuas kebutuhan manusia dapat berupa barang atau jasa. Pengeertian atau definisi dari alat pemuas kebutuhan yang berupa barang adalah jenis alat pemuas kebutuhan manusia yang dapat dilihat oleh mata, diraba, dan ditimbang misalnya, motor, meja, kursi, televisi, kulkas. Sedangkan pengertian dari alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa jasa adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak bisa diraba, tidak bisa dilihat oleh mata, namun dapat dirasakaan. Misalnya jasa pijat, jasa tukang rambut dan lain sebagainya.

Macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia

Jenis dari alat pemuas kebutuhan manusia bermacam-macam, dan itu dibagi menjadi beberapa macam yang berdasaran pada wujudnya, cara memperolehnya, tujuan penggunannya, hubungannya dengan barang lain, dan juga proses pembuatan, berdasarkan sifat atau segi jaminannya dan juga berdasarkan kualitasnya. Oke langsung saja kita mulai, membahas tentang macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia.

A. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan wujudnya

1. Barang konkret
Barang konkret adalah alat pemuas kebutuhan yang dapat diraba, dilihat dan dirasakan. Contoh, minuman, makanan, tas, lemari, komputer, buku, pakaian dan lain-lain.

2. Barang abstrak
Barang abstrak adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak dapat diraba, dilihat, namun dapat dirasakan. Contoh : jasa guru, jasa dokter, jasa sopir dan lain-lain.

B. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan cara memperolehnya (kelangkaan)

1. Benda ekonomi
Barang atau benda ekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas, sehingga cara memperolehnya diperlukan pengorbanan. Sebagian besar barang yang kita butuhkan dan kita gunakan adalah merupakan barang ekonomi, misalnya saja : makanan, komputer, sepatu, pakaian, perumahan, dan lain sebagainya.

2. Barang bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang telah disediakan oleh alam dan jumlahnya banyak sekali. Karena jumlahnya yang banyak sekali maka untuk memperolehnya tidak diperlukan usaha yang keras atau pengorbanan. Contoh barang bebas adalah, udara, angin, dan sinar matahari, dll.

3. Barang ilith
Pengertian dari barang ilith adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya sangat melimpah (berlebihan) dan juga dapat menyebabkan suatu musibah atau bencana alam. Misalnya, air ketika terjadi banjir, api pada saat terjadi kebakaran kebakaran dan lain sebagainya.

C. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaanya

1. Barang konsumsi
Barang konsumsi adalah alat yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya tanpa harus melalui proses pengolahan. Contoh, buah-buahan, pakaian, meja kursi, motor dan mobil.

2, Barang produksi
Barang produksi adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Barang produksi dapat digunakan setelah melalui proses pengolahan lebih lanjut atau setelah menghasilkan benda lain. Contoh barang produksi seperti gandum yang akan dibuat menjadi roti, kain yang akan dibuat menjadi pakaian dan lain sebagainya.

D. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan hubungannya dengan barang lain (Fungsinya)

1. Barang pelengkap (komplementer)
Barang pelengkap adalah alat pemuas kebutuhan yang akan lebih bermanfaat dan lebih dapat dirasakan manfaatnya apabila digunakan secara bersama-sama dengan barang yang lain. Dengan kata lain, barang pelengkap atau komplementer ini berfungsi untuk melengkapi barang lain dalam penggunaan. Contoh, minyak tanah akan lebih bermanfaat bila kita gunakan bersama dengan kompor dan kopi akan lebih bermanfaat apabila dicampur dengan gula.

2. Barang pengganti (subtitusi)
Barang pengganti adalah alat pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat saling menggantikan. Contoh, jika tidak ada angkot maka kita bisa naik taksi, jika tidak ada nasi maka kita bisa memakan sagu atau jagung dan jika tidak ada susu maka kita bisa minum teh. Hal ini berarti fungsi taksi dapat menggantikan angkot, sagu/jagung dapat menggantikan nasi dan teh dapat menggantikan susu.

E. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan proses pembuatan

1. Barang mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi, sehingga barang ini belum siap untuk digunakan. Barang mentah merupakan bahan dasar untuk membuat suatu barang. Contoh, hasil hutan (damar, rotan, dan kayu), hasil pertanian (padi, jagung dan kedelai), hasil perkebunan, hasil pertambangan (batu bara, dan timah).


2. Barang setengah jadi
Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah mengalami proses produksi lebih lanjut, namun belum dapat digunakan karena prosesnya belum selesai. Contoh : tekstil pada industri konveksi, kulit pada industri sepatu dan tas, tempakau pada industri rokok dan lain sebagainya.

3. Barang jadi
Barang jadi adalah barang yang sudah melalui proses pengolahan sehingga siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh, pakaian, sepatu, tas, sepeda motor, komputer, televisi dan lain-lain.

F. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan sifat atau segi jaminannya

1. Barang bergerak
Barang bergerak adalah barang yang biasanya dapat digunakan sebagai jamianan untuk mendapatkan kredit jangka pendek. Contoh : televisi, sepeda motor, mobil dan lain-lain.

2. Barang tak bergerak
Barang tak bergerak adalah barang yang biasanya dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit jangka panjang. Contoh, rumah, tanah, dan lain-lain.

G. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan kualitasnya

1. Barang superior
Barang superior adalah alat pemuas kebutuhan yang memiliki kualitas sangat tinggi. Kualitas tersebut ditunjukan oleh harganya yang mahal sehingga biasanya dikonsumsi oleh golongan orang-orang yang berpendapatan menengah ke atas. Contoh, beras raja lele dan cianjur, pakaian-pakaian mahal, dan lukisan-lukisan mewah.


Pengertian dan Macam-macam Alat Pemuas Kebutuhan Manusia


2. Barang Inferior
Barang infreior adalah alat pemuas kebutuhan yang berkualitas rendah. Biasanya barang inferior dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Seperti barang-barang loakan yang dijual diemper-emper toko atau pakaian bekas dan impor. 



...
Pengertian Kelangkaan dan Sebab-sebab Kelangkaan - Masih melanjutkan postingan sebelumnya tentang macam-macam alat pemuas kebutuhan dan pengertian kebutuhan manusia. Lanjutan dari materi tersebut adalah kelangkaan, nah pada kesempatan pagi hari ini kita punya akan share mengenai pengertian kelangkaan, sebab-sebab kelangkaan, kelangkaan sumber daya ekonomi. Oke, langsung saja berikut ini penjelasan dari kita punya :

1. Pengertian Kelangkaan

Kebutuhann manusia dapat dipenuhi dengan berbagai barang dan jasa. Untuk mengkonsumsi barang dan jasa dibutuhkan kegiata produksi, yaitu kegiatan mengelola sumber daya menjadi barang dan saja. Akan tetapi, sumber daya bersifat terbats dan kebutuhan manusia jumlahnya beragam. Akibatnya, sumber daya tersebut tidak dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan. Kondisi inilah yang menyebabkan kelangkaan. Pengertian kelangkaan adalah suatu kondisi ketidakseimbangan antara sumber daya yang bersifat terbatas dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

2. Sebab-sebab kelangkaan

Kelangkaan akan mendorong manusia untuk memanfaatkan sumber daya secara rasional dengan mengeluarkan pengorbanan. Kelangkaan disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini :
  • Sebab kelangkaan yang pertama adalah keterbatasan sumber daya, dengan sumber daya yang terbatas dan jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat terjadinya kelangkaan.
  • Perbedaan letak geografis, dengan letak yang tidak terjangkau maka dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya. Atau juga karena jauhnya/sulitnya medan dalam distribusi barang/makanan/dll menyebabkan kebutuhan manusia tidak terpenuhi.
  • Pertambahnya jumlah penduduk, dengan begitu akan membuat jumlah perminataan akan kebutuhan manusia tidak terbatas dan tidak seimbang antara ketersediaan sumber daya.
  • Sebab kelangkaan yang ke-empat adalah keterbatasan kemampuan produksi, ini juga dapat disebabkan oleh terlalu sedikitnya produsen. Misal saja jumlah penghasil/pemroduksi makanan burung (kroto) sangat sedikit, sementara permintaan makanan burung sangat tinggi. Dan produsen tidak mampu memenuhi jumlah permintaan, sehingga akan membuat terjadi kelangkaan sumber daya.
  • Sebab kelangkaan yang kelima adalah bencana alam.

Pengertian Kelangkaan dan Sebab-sebab Kelangkaan

3. Kelangkaan sumber daya ekonomi

Kelangkaan menunjukkan adanya keterbatasan sumber daya sehingga menyebabkan tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan tersedia. Kelangkaan sumber daya ekonomi membawa dampak bagi kehidupan masyarakat dan pemerintah. Kelangkaan sumber daya ekonomi dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. kelangkaan sumber daya alam
b. kelangkaan sumber daya manusia
c. kelangkaan sumber daya modal

4. Alokasi sumber daya ekonomi

Keterbatasan sumber daya ekonomi mendorong manusia mengalokasikan secara bijak dan rasional. Artinya, pemanfaatannya harus dijadikan pada pemenuhan kebutuhan bukan keinginan untuk memilikinya.
a. sumber daya aam
b. sumber daya modal
c. sumber daya manusia 

Baca : 
Demikian saja artikel yang berjudul tentang pengertian keangkaan dan sebab-sebab kelangkaan, semoga dapat bermanfaat dan terimaksih.

..
Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi - Perhatikan kehidupan masyarakat di sekitar kita, kita akan melihat banyak orang melakukan kegiatan/bekerja. Pertanyaannya mengapa mereka bekerja? Ada satu hal yang menjadi alasan utama mengapa mereka bekerja, yaitu untuk memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan pangan, sandang, papan, atau barang dan lain-lain yang menjadi keinginannya.

Keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) ini selalu ada pada setiap orang yang ada di dunia ini. Keinginan dan kebutuhan itu akan hilang ketika orang yang bersangkutan tersebut meninggal dunia. Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi keinginan, adalah sebagai berikut :

1.        Faktor ekonomi
2.        Faktor lingkungan sosial budaya
3.        Faktor fisik
4.        Faktor pendidikan
Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian keinginan dan kebutuhan tersebut, perhatikan peristiwa-peristiwa berikut ini :
  • Ketika orang ingin naik mobil, maka ia butuh mobil
  • Ketika orang lapar dan haus, ia ingin makan dan minuman, maka ia butuh makanan dan minuman
  • Ketika orang ingin hidup aman, maka ia butuh satpam, senjata dan alat pengamanan lainnya
Dari contoh diatas, maka ada dua istilah yaitu keinginan dan kebutuhan. Keinginan ini berkaitan dengan situasi orang yang memerlukan pemuasan, dan keinginan ini cenderung sangat tidak terbatas. Keinginan yang dipandang perlu untuk dipenuhi/dipuaskan akan melahirkan kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan  alat pemuas (barang dan jasa). 

Keinginan akan dapat dipuaskan apabila terpenuhi kebutuhan akan alat pemuas yang diperlukan. Kalau sudah menjadi kebutuhan berarti keinginan tersebut harus menjadi kenyataan. Artinya kalau keinginan tersebut tidak terpenuhi akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh keinginan untuk makan, minum, rumah tinggal, pakaian, kesehatan, dan pendidikan. Demikian juga keinginan seorang siswa antara lain, sepatu, buku pelajaran, tas dan seragam. Kalau keinginan siswa tersebut tidak penuhi akan menemui kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi

Makhluk yang selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya secara rasional disebut dengan makhluk ekonomi (home economicus). Sebagai makhluk ekonomi manusia akan bertindak secara hati-hati dengan memperhitungkan pengeluaran dan manfaat yang akan diperoleh. Contoh :
a. Seorang produsen akan memproduksi barang yang bermutu tinggi dengan biaya yang rendah serta barang hasil produksinya diharapkan mampu bersaing dan laris terjual di pasaran.
b. Seorang siswa tentu tidak akan selalu menghabiskan uang untuk jajan saja, namun akan berusaha menyisakan untuk ditabung mengngingat kebutuhan-kebutuhan sekolah yang lain masih banyak.


Pengertian dan Ciri-ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi

1.        Memiliki sifat tidak pernah merasa puas
2.        Mempunyai banyak keinginan dan kebutuhan
3.        Selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukan
Dalam pengertian sehari-hari home economicus sering dikacaukan dengan istilah manusia egois. Manusia egois adalah manusia yang lebih memntingkan kepentingan pribadi tanpa mempeduikan keselamatan bahkan kesejahteraan orang lain, ia akan rakus, tamak serakah dan sombong.
....
Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia - Setelah pada kesempatan yang lalu membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi. Yang selanjutnya akan saya share mengenai kebutuhan manusia. Dan berikut ini sedikit penjelasan tentang kebutuhan manusia.

Pengertian kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi. Apabila tidak dapat dipenuhi maka akan menganggu kelangsungan hidupnya. Kebutuhan manusia akan barang dan jasa sangat beragam dan jumlahnya tak terbatas.

Kebutuhan yang satu dapat terpenuhi selanjutnya akan muncul kebutuhan yang lainnya. Mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas? Kebutuhan manusia yang tak terbatas karena hal-hal sebagai berikut :

1.        Sifat manusia yang tidak pernah merasa puas
2.        Jumlah penduduk yang semakain bertambah
3.        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.        Terbatasnya persediaan sumber daya alam
5.        Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam
6.        Tutuntan taraf hidup yang lebih baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia


Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

a. Keadaan alam
Orang yang tinggal di daerah pengunungan yang pada umumnya di daerah ini suhunya lebih dingin, tentu akan orang-orang tersebut membutuhkan pakaian yang lebih tebal untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin. Sedangkan orang yang tinggal di daerah pantai akan menggunakan pakaian yang tipis karena suhu udaranya yang lebih panas.

b. Peradaban dan kebudayaan
Pada masa lalu kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang) sehingga tidak diperlukan alat komunikasi karena dapat dilakukan dengan tatap muka. Namun bagaimana yang terjadi sekarang, semua kebutuhan tidak dapat dipenuhi dengan cara barter sehingga diperlukan alat komunikasi untuk membantu mempermudah pertukaran. Alat komunikasi tersebut dapat melalui media cetak maupun elektronik seperti koran, majalah, radio, televisi, dan telepon. Semakin tinggi tingkat peradaban dan kebudayaan masyarakat maka semakin tinggi pula tuntutan akan kualitas pemenuhan kebutuhan.

c. Agama
Orang yang beragama Islam membutuhkan perlengkapan shalat yang berbeda dengan perlengkapan ibadah agama lainnya. Orang yang menganut agama Islam dilarang makan daging babi, sedangkan orang yang beragama Hindu dilarang makan daging sapi.

d. Adat istiadat
Adat istiadat akan membiasakan orang bertingkah laku sesuai dengan situasi dan kondisi yang dikehendakinya.

/...
Kita Punya IPSMacam-macam Kebutuhan Manusia

Macam-macam Kebutuhan Manusia

Macam-macam Kebutuhan Manusia - Pada kesempatan yang lalu sudah dibahas tentang pengertian kebutuhan manusia, yang mana kebutuhan manusia adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi, dan apabila tidak terpenuhi maka dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia tersebut. Ada beberapa macam kebutuhan manusia, dan berikut ini lebih detailnya :

A. Macam-macam kebutuhan manusia menurut tingkat kepentingannya (intensitasnya)

Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan bemacam-macam, dari mulai makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, hiburan dan lain sebagainya. Dari semua kebutuhan tersebut tentunya kita harus bijak, menentukan mana yang harus didahulukan dan dipenuhi terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan yang harus dipenuhi adalah kebutuhan yang paling penting, dan kemudian dilanjutkan ke kebutuhan yang kurang penting. Berdasarkan tingkat kepentingannya kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Kebutuhan pokok (primer)
Kata primer berasal dari kata "primus" yang mempunyai arti pertama. Jadi, kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama yang harus dipenuhi oleh manusia apabila ingin menjaga kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling penting dan sudah sepantasnya menjadi prioritas utama dalam pemenuhannya. Yang termasuk kebutuhan primer atau pokok ini adalah pangan (makanan), sandang (pakaian) dan papan (rumah). Kemudian ada yang menambahkan pendidikan dan juga kesehatan.

2. Kebutuhan tambahan (sekunder)
Setelah primer, baru kemudian sekunder. Kalau primer mempunyai arti kata pertama, kalau sekunder berasal dari bahasa latin "secudus" yang mempunyai arti kedua. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua setelah kebutuhan pokok. Artinya, kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Hal ini tidak berarti bahwa kebutuhan sekunder tidak penting dan tidak perlu dipenuhi.

Namun kebutuhan sekunder ini akan menjadi penting setelah kebutuhan primer terpenuhi demi menjalani hidup yang lebih baik dan berkembang. Selama manusia masih diberi kesempatan untuk hidup tentunya manusia tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan utama saja, melainkan juga perlu kebutuhan yang lainnya atau tingkat yang lebih tinggi, seperti meja, handphone, kursi, almari, televisi, radio, sepeda, jam, alat-alat dapur dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan kemewahan (tersier)
Setelah primer dan sekunder, baru kebutuhan manusia yang selanjutnya menurut tingkat kepentingannya adalah tersier. Kata tersier ini berasal dari kata tertius yang berarti ketiga. Maksud dari kebutuhan ketiga ini adalah kebutuhan tersier yang akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Kebutuhan tersier ini bertujuan untuk mempertinggi status sosial seseoang, sebagai contoh kebutuhan tersier adalah mobil mewah, motor mewah, apartemen atau rumah mewah, hp mewah, laptop.

B. Macam-macam kebutuhan manusia menurut waktu pemenuhannya (keterdesaan)

Penggolongan ini didasarkan pada tolok ukur "kapan pemenuhan kebutuhan dilakukan". Dan berikut ini macam-macam kebutuhan menurut waktu pemenuhannya :

1. Kebutuhan sekarang (mendesak/masa kini)
Suatu kebutuhan akan menjadi kebutuhan masa kini, apabila waktu pemenuhannya bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. Penundaan pemenuhan kebutuhan ini akan mengganggu kelangsungan hidup bahkan dapat berakibat fatal. Misalnya, kebutuhan minum bagi orang yang sangat haus, makan bagi orang yang lapar, dan obat bagi orang yang sedang sakit.

2. Kebutuhan yang akan datang (kelak)
Kebutuhan manusia yang akan datang merujuk pada kebutuhan yang waktu pemenuhannya dapat dilakukan dikemudian hari atau dapat ditunda. Kebutuhannya ini dapat ditunda karena belum merupakan kebutuhan yang mendesak, memerlukan perencanaan yang matang, memerlukan biaya yang relatif besar sehingga perlu menabung terlebih dahulu. Misalnya, kebutuhan rumah bagi orang  yang belum berkeluarga, kebutuhan perlengkapan bayi bagi pengantin baru, dan tabungan.

C. Macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya (sumbernya)

Menurut sifatnya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani.

1. Kebutuhan jasmani (Material)
Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang ditujukan untuk memelihara kesehatan badan atau raga kita. Tubuh kita memerlukan makanan, pakaian, vitamin dan juga olahraga.

2. Kebutuhan rohani (imaterial/spiritual)
Terpenuhinya kebutuhan jasmani dengan baik belumlah menjamin kelangsungan hidup sesorang. Banyak orang yang tergolong kecukupan bahkan berlebihan mengalami stress, terguncang jiwanya, bahkan tidak memperoleh ketentraman, kenyamanan, kasih sayang dan penghormatan. Orang tersebut cenderung menginginkan suatu kebutuhan yang dapat memberi kepuasan batinnya. Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan rohani. Contohnya, agama, pendidikan, rasa senang, dan rekreasi.


Macam-macam Kebutuhan Manusia

D. Macam-macam kebutuhan manusia menurut cara pemenuhannya (konsumennya)

Menurut cara pemenuhannya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan individu (pribadi_ dan kebutuhan sosial (kolektif).

1. Kebutuhan pribadi
Kebutuhan pribadi adalah kebutuhan yang ditujukan bagi kepentingan perseorangan (individu). Kebutuhan ini akan berbeda untuk tiap-tiap orang tergantung dengan keadaan atau pekerjaan seseorang. Kebutuhan seseorang petani akan berbeda dengan mahasiswa, kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seoran guru, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhuan sosial (kolektif/masyarakat)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang ditujukan bagi kepentingan masyarakat secara bersama-sama. Oleh, karena itu kebutuhan ini sering disebut juga dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, jalan raya, puskesmas, rumah sakit, tempat rekreasi, lapangan sepak bola, tempat ibadah, dan kebutuhan rasa aman.

....
Macam-macam Alat Pemuas Kebutuhan Manusia - Setelah pada kesempatan yang lalu share mengenai pengertian kebutuhan manusia, dan macam-macam kebutuhan manusia. Dan berikut ini merupakan pengertian dan macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia.

Alat pemuas atau benda pemuas kebutuhan manusia dapat berupa barang atau jasa. Pengeertian atau definisi dari alat pemuas kebutuhan yang berupa barang adalah jenis alat pemuas kebutuhan manusia yang dapat dilihat oleh mata, diraba, dan ditimbang misalnya, motor, meja, kursi, televisi, kulkas. Sedangkan pengertian dari alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa jasa adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak bisa diraba, tidak bisa dilihat oleh mata, namun dapat dirasakaan. Misalnya jasa pijat, jasa tukang rambut dan lain sebagainya.

Macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia

Jenis dari alat pemuas kebutuhan manusia bermacam-macam, dan itu dibagi menjadi beberapa macam yang berdasaran pada wujudnya, cara memperolehnya, tujuan penggunannya, hubungannya dengan barang lain, dan juga proses pembuatan, berdasarkan sifat atau segi jaminannya dan juga berdasarkan kualitasnya. Oke langsung saja kita mulai, membahas tentang macam-macam alat pemuas kebutuhan manusia.

A. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan wujudnya

1. Barang konkret
Barang konkret adalah alat pemuas kebutuhan yang dapat diraba, dilihat dan dirasakan. Contoh, minuman, makanan, tas, lemari, komputer, buku, pakaian dan lain-lain.

2. Barang abstrak
Barang abstrak adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak dapat diraba, dilihat, namun dapat dirasakan. Contoh : jasa guru, jasa dokter, jasa sopir dan lain-lain.

B. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan cara memperolehnya (kelangkaan)

1. Benda ekonomi
Barang atau benda ekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas, sehingga cara memperolehnya diperlukan pengorbanan. Sebagian besar barang yang kita butuhkan dan kita gunakan adalah merupakan barang ekonomi, misalnya saja : makanan, komputer, sepatu, pakaian, perumahan, dan lain sebagainya.

2. Barang bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang telah disediakan oleh alam dan jumlahnya banyak sekali. Karena jumlahnya yang banyak sekali maka untuk memperolehnya tidak diperlukan usaha yang keras atau pengorbanan. Contoh barang bebas adalah, udara, angin, dan sinar matahari, dll.

3. Barang ilith
Pengertian dari barang ilith adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya sangat melimpah (berlebihan) dan juga dapat menyebabkan suatu musibah atau bencana alam. Misalnya, air ketika terjadi banjir, api pada saat terjadi kebakaran kebakaran dan lain sebagainya.

C. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaanya

1. Barang konsumsi
Barang konsumsi adalah alat yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya tanpa harus melalui proses pengolahan. Contoh, buah-buahan, pakaian, meja kursi, motor dan mobil.

2, Barang produksi
Barang produksi adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Barang produksi dapat digunakan setelah melalui proses pengolahan lebih lanjut atau setelah menghasilkan benda lain. Contoh barang produksi seperti gandum yang akan dibuat menjadi roti, kain yang akan dibuat menjadi pakaian dan lain sebagainya.

D. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan hubungannya dengan barang lain (Fungsinya)

1. Barang pelengkap (komplementer)
Barang pelengkap adalah alat pemuas kebutuhan yang akan lebih bermanfaat dan lebih dapat dirasakan manfaatnya apabila digunakan secara bersama-sama dengan barang yang lain. Dengan kata lain, barang pelengkap atau komplementer ini berfungsi untuk melengkapi barang lain dalam penggunaan. Contoh, minyak tanah akan lebih bermanfaat bila kita gunakan bersama dengan kompor dan kopi akan lebih bermanfaat apabila dicampur dengan gula.

2. Barang pengganti (subtitusi)
Barang pengganti adalah alat pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat saling menggantikan. Contoh, jika tidak ada angkot maka kita bisa naik taksi, jika tidak ada nasi maka kita bisa memakan sagu atau jagung dan jika tidak ada susu maka kita bisa minum teh. Hal ini berarti fungsi taksi dapat menggantikan angkot, sagu/jagung dapat menggantikan nasi dan teh dapat menggantikan susu.

E. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan proses pembuatan

1. Barang mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi, sehingga barang ini belum siap untuk digunakan. Barang mentah merupakan bahan dasar untuk membuat suatu barang. Contoh, hasil hutan (damar, rotan, dan kayu), hasil pertanian (padi, jagung dan kedelai), hasil perkebunan, hasil pertambangan (batu bara, dan timah).


2. Barang setengah jadi
Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah mengalami proses produksi lebih lanjut, namun belum dapat digunakan karena prosesnya belum selesai. Contoh : tekstil pada industri konveksi, kulit pada industri sepatu dan tas, tempakau pada industri rokok dan lain sebagainya.

3. Barang jadi
Barang jadi adalah barang yang sudah melalui proses pengolahan sehingga siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh, pakaian, sepatu, tas, sepeda motor, komputer, televisi dan lain-lain.

F. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan sifat atau segi jaminannya

1. Barang bergerak
Barang bergerak adalah barang yang biasanya dapat digunakan sebagai jamianan untuk mendapatkan kredit jangka pendek. Contoh : televisi, sepeda motor, mobil dan lain-lain.

2. Barang tak bergerak
Barang tak bergerak adalah barang yang biasanya dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit jangka panjang. Contoh, rumah, tanah, dan lain-lain.

G. Macam-macam alat pemuas kebutuhan berdasarkan kualitasnya

1. Barang superior
Barang superior adalah alat pemuas kebutuhan yang memiliki kualitas sangat tinggi. Kualitas tersebut ditunjukan oleh harganya yang mahal sehingga biasanya dikonsumsi oleh golongan orang-orang yang berpendapatan menengah ke atas. Contoh, beras raja lele dan cianjur, pakaian-pakaian mahal, dan lukisan-lukisan mewah.


Pengertian dan Macam-macam Alat Pemuas Kebutuhan Manusia


2. Barang Inferior
Barang infreior adalah alat pemuas kebutuhan yang berkualitas rendah. Biasanya barang inferior dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Seperti barang-barang loakan yang dijual diemper-emper toko atau pakaian bekas dan impor. 


......

BAB 1
MASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI

A.       Kebutuhan Manusia
1.       Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan manusia ini dapat berupa barang dan jasa. Barang adalah sesuatu yang berwujud (tangible), seperti makanan, minuman, pakaian, dan perumahan. Adapun jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud (intangible), seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa, dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang memengaruhi berkembangnya kebutuhan manusia di antaranya :
a.        Sifat manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah mereka peroleh dan mereka miliki.
b.       Pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, yaitu rata-rata 2,1 juta jiwa per detik atau sekitar 65 juta orang per tahun.
c.        Kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sedangkan sumber daya untuk menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia sifatnya terbatas. Keadaan seperti inilah yang disebut kelangkaan (scarcity).
Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu, misalnya Anda sebagai pelajar dihadapkan pada pilihan untuk membeli buku pelajaran atau pakaian. Adapun pilihan kolektif, misalnya membangun jembatan atau memperbaiki selokan.

2.       Macam-Macam Kebutuhan 
a.        Kebutuhan Berdasarkan Intensitas KegunaanyaKebutuhan Primer atau Kebutuhan Dasar
Kebutuhan primer merupakan tuntutan secara alamiah yang harus dipenuhi. seperti makanan, pakaian, dan perumahan (sandang, pangan, dan papan) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2)      Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Pelengkap (Kebutuhan Kultural)
Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan ini sejalan dengan tingkat kebudayaan (culture) masyarakat tempat seseorang hidup atau bertempat tinggal. Misalnya, kebutuhan masyarakat di daerah Lembah Baliem Papua akan berbeda dengan masyarakat di Kota Surabaya. Contoh kebutuhan sekunder adalah radio, televisi, buku, dan alat tulis.
3)      Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Luks (Kebutuhan Mewah)
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orangorang kaya. Ukuran mewah ini sifatnya relatif, artinya satu barang pada satu waktu atau tempat mungkin termasuk kategori mewah (luks), sedangkan pada tempat atau waktu lain mungkin tidak termasuk barang mewah. Contohnya, rumah mewah, mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri.
b.       Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya :
1)      Kebutuhan Jasmani atau Kebutuhan Badaniah
2)      Kebutuhan Rohani
c.        Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan
1)      Kebutuhan Sekarang
2)      Kebutuhan Waktu yang Akan Datang
d.       Kebutuhan Berdasarkan Subjek
1)      Kebutuhan Perorangan/Individu
Kebutuhan perorangan adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan individu yang bersangkutan. Contohnya, kebutuhan akan obat jantung bagi penderita penyakit jantung dan kebutuhan buku-buku pelajaran bagi pelajar.
2)      Kebutuhan Kelompok/Masyarakat
Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan bersama (kelompok). Misalnya, pasar digunakan untuk berjualan maupun berbelanja dan rumah sakit digunakan sebagai tempat berobat oleh masyarakat.

3.       Barang dan Jasa Pemuas Kebutuhan
a.        Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan : kegunaannya dengan barang lain, dan proses produksinya.
1)      Barang Ekonomi (Economic Goods)
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperoleh nya diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi, contohnya, baju, minuman, dan pakaian.
2)      Barang Bebas (Free Goods)
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi. Oleh karena itu barang bebas tidak memiliki “harga”. Contohnya, udara, sinar matahari, air di daerah pedesaan, dan air laut di daerah pantai.
b.       Berdasarkan Kegunaan dalam Hubungannya dengan Barang Lain
1)      Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang yang memiliki kegunaan untuk menggantikan barang lain. Misalnya, kopi dapat digantikan teh untuk minum dan pena dapat digantikan pensil untuk menulis.
2)      Barang Komplementer
Barang komplementer adalah barang yang memiliki kegunaan untuk melengkapi barang lain. Barang tersebut akan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia, jika digunakan secara bersama-sama. Contohnya the dengan gula, CPU komputer dengan monitor, dan sepatu dengan kaos kaki.
c.        Berdasarkan Proses Produksinya
Berdasarkan proses produksinya, barang dan jasa pemuas kebutuhan dibedakan sebagai berikut.
1)      Barang Mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi (pengolahan). Contohnya rotan, kayu, padi, dan tembakau.
2)      Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang sudah mengalami proses produksi, tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara sempurna. Contohnya, benang, semen, dan kulit.
3)      Barang Jadi
Barang jadi adalah barang dan jasa pemuas kebutuhan manusia yang sudah mengalami proses produksi secara tuntas atau sempurna dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, pakaian, sepatu, kursi, dan lemari.

B.       Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah adanya kelangkaan (scarcity).
Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, manusia melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut antara lain memproduksi barang dan jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia. Sumber daya diperlukan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.  Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Jadi, langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.
Kelangkaan sumber daya ekonomi merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh manusia, selain masalah kebutuhan manusia terhadap sumber daya ekonomi. Oleh karena itu, masalah kelangkaan berhubungan erat dengan kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya ekonomi dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).
1.       Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dibedakan menjadi
a.        sumber daya alam  yang dapat diperbarui (renewable resources) Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sebagian besar tanaman dan hewan-hewan, air, dan udara.
b.       Sumber daya alam tidak dapat diperbarui (non renewable resources). Contoh minyak bumi, misalnya, berupa bensin dan minyak tanah
2.       Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan factor produksi paling penting karena berbagai macam pekerjaan dalam berbagai tingkat keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan oleh tenaga kerja. Adapun yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, jika dilihat dari tingkat keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
a.        Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti pembantu, kuli angkut, dan pesuruh.
b.       Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti montir mobil, tukang kayu, tukang memperbaiki TV dan radio.
c.        Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu, seperti, dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
Dalam era globalisasi, suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, jika perusahaan memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (tenaga kerja) yang profesional dan terampil.
3.       Sumber Daya Modal
Sumber daya modal tidak terbatas berupa uang, tetapi dapat pula berupa barang modal, seperti peralatan, mesin-mesin, dan bangunan. Modal dalam definisinya yang paling luas adalah segala sesuatu yang sudah diproduksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa lainnya. Barang-barang modal terdiriatas barang yang sangat berguna dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan, barang modal terdiri atas mesin-mesin, alat-alat besar, instalasi-instalasi pabrik, gedung-gedung, meja, jalan, jembatan, bangku, dan alat-alat pengangkutan. Semuanya telah dibuat oleh manusia dan digunakan dalam proses produksi sepanjang waktu.
4.       Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menurut Soeparman Soemahamidjaja, orang kali pertama yang menggunakan kata “entrepreneurship” adalah Richard Cantillon dalam ‘Essai sur la nature du commerce’ (1755), sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dengan menetapkan harga pembelian untuk dijual secara partai besar maupun secara eceran, namun dengan harga yang tidak pasti. Karakteristik dari seorang entrepreneurship adalah “memikul beban ketidakpastian”. Dalam hubungannya dengan manajemen, entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang memiliki dan menggunakan sumber daya financial (uang), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru, bisnis proses produksi, atau pengembangan organisasi usaha. Dengan demikian, seorang entrepreneur memiliki kemampuan untuk menciptakan produk baru dan berbeda dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Orang-orang yang memiliki kualitas sebagai entrepreneurship ini jumlahnya terbatas atau langka.
C.       Masalah Pokok Ekonomi
Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dan dengan sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ketiga masalah pokok ekonomi yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.
1.       Barang Apa (What) yang Harus Diproduksi?
Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut. Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?



2.       Bagaimana (How) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana (how) barang tersebut harus diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya (faktor-faktor) produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana.
Sebagai contoh, pemerintah memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, siapa yang akan memproduksi? Apakah pemerintah, swasta, atau perseorangan? Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan? Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?
3.       Untuk Siapa (for Whom) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, jika hanya dinikmati sebagian anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat. Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap manusia dituntut untuk menentukan pilihan atau keputusan dalam mempergunakan sumber daya atau faktor produksi sehingga dapat mencari alternatif dalam menghadapi sumber daya yang langka.

D.       Biaya Oportunitas
Jika kelangkaan mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit. Lebih sedikitnya memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitasadalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan  memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
Misalnya, Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan biaya oportunitas.
Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah).  Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia bersedia mengalokasikan waktu untuk bekerja dan tidak bekerja.Opportunity cost (biaya kesempatan) dari bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja (leisure time) yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang, sebaliknya biaya oportunitas dari tidak bekerja adalah hilangnya pendapatan.

E.       Sistem Ekonomi untuk Memecahkan Masalah Ekonomi
Sistem perekonomian melahirkan tindakan untuk memecahkan masalah-masalah dasar ekonomi dengan cara yang berbeda. Perbedaan dari setiap sistem ekonomi suatu negara memiliki cara tersendiri dalam mengambil keputusan berdasarkan permasalahan ekonomi negaranya.
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang menjadikan sistem ekonomi suatu negara berbeda-beda adalah sebagai berikut.
1.       Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2.       Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
3.       Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
4.       Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.

Berbagai macam sistem ekonomi yang ada di dunia, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi liberal, dan sistem ekonomi campuran, system ekonomi syariah dan system ekonomi pancasila. . Berikut adalah penjelasannya.
1.       Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
·         Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
·         Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
·         Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
·         Teknologi produksi sederhana.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
·         Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional
·         Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
·         Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2.      
Figur Ekonomi
Karl Marx
Marx sang filsuf Jerman menciptakan alirannya sendiri dalam karya klasiknya, Capital (1867), dia mengontraskan sistemnya dengan sistem pendukung laissez faire sebagai “aliran klasik”. Dalam mengembangkan pendekatan Marxis untuk ekonomi, dia menciptakan kosakatanya sendiri, yaitu nilai surplus, reproduksi, borjuis dan proletarian, materialisme historis, serta kapitalisme monopoli. Sistem ekonomi terpusat merupakan salah satu gagasan Marx yang sangat terkenal.
Sistem ekonomi terpusat/komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
·         Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
·         Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
·         Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
·         Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
·         Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
·         Kemakmuran masyarakat merata.
·         Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
·         Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
·         Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
·         Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
·         Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
3.       Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
·         Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
·         Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
·         Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan sistem ekonomi liberal
·         Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
·         Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
·         Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
·         Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi liberal
·         Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
·         Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
·         Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
·         sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
4.       Sistem Ekonomi Campuran
Yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah tersebut dalam bentuk:
·         Membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
·         Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
·         Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
·         Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·         Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
·         Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
·         Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
·         Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
·         Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Keburukan sistem ekonomi campuran
·         Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
·         Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5.       Sistem Ekonomi Pancasila
Dua jenis perekonomian yang pernah dilaksanakan di Negara Indonesia adalah ekonomi liberal dan ekonomi komando. Setiap jenis perekonomian tersebut memiliki kekuatan dan kelemahan. Kelemahannya yaitu jenis perekonomian ini terlalu merugikan dan liberal di satu pihak, kemudian terlalu bersifat komando di pihak lain. Hal ini telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa sistem ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan kehidupan berbangsa Indonesia pada saat menyatakan kemerdekaan, benar-benar perlu dilaksanakan secara konsekuen.
Figur Ekonomi
Prof. Dr. Mubyarto

Beliau merupakan salah satu
pencetus ekonomi Pancasila dalam suatu ceramah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia di Jakarta, bulan November 1980. Ekonomi Pancasila, menurut definisi Mubyarto adalah sistem ekonomi atau system perekonomian yang berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis atau system ekonomi komunis (Marxis).
 Sumber: 50 Tahun ABRI, 1995
Sistem ekonomi Pancasila sebagaimana dikemukakan oleh Mubyarto, yaitu : sistem ekonomi yang khas (berjati diri) Indonesia yang digali dan dikembangkan berdasarkan kehidupan ekonomi riil (real-life economy) rakyat Indonesia. Ekonomi Pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan-gagasan normatif dan fakta-fakta empirik yang telah dirumuskan oleh bangsa Indonesia dalam wujud sila-sila dalam Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasal (ekonomi) UUD 1945, yaitu pasal 27, 33, dan 34.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang mengacu pada  sila-sila dalam Pancasila yang terwujud dalam lima landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistik (ber-Ketuhanan), ekonomi kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan), dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, Boediono dalam bukunya Ekonomi Pancasila yang mengkaji masalah pengendalian makro dalam ekonomi Pancasila. Pokok permasalahan yang dibahas adalah bagaimana corak dari cara-cara pengendaliannya. Permasalahan makro di sini dibatasi permasalahan makro jangka pendek, yaitu inflasi, pengangguran, dan ketimpangan neraca pembayaran
Boediono memulai dengan menonjolkan lima ciri dari perekonomian Pancasila yang memiliki kaitan langsung dengan masalah ekonomi makro beserta cara pengendaliannya, kelima ciri khas tersebut, yaitu sebagai berikut.
a.        Peranan dominan dari koperasi, bersama dengan perusahaanperusahaan negara dan perusahaan swasta.
b.        Memandang manusia secara utuh. “... manusia bukan ‘economic man’ tetapi juga ‘social and religious man’ dan sifat manusia yang terakhir ini bisa dilambangkan setaraf dengan sifat yang pertama sebagai motor penggerak kegiatan duniawi (ekonomi).
c.        Adanya “kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau kemerataan sosial”.
d.       Diberikannya prioritas utama pada terciptanya suatu “perekonomian nasional” yang tangguh. Konsep “perekonomian nasional” ditafsirkan sebagai pemupukkan ketahanan nasional dan pemberian prioritas utama pada kepentingan nasional untuk mencapai suatu perekonomian yang mandiri, tangguh dan terhormat di arena internasional dan yang didasarkan atas solidaritas dan harmoni dalam negeri.
e.        “Pengendalian pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi dicerminkan dalam cita-cita koperasi”.
Figur Ekonomi
Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun (1332–1406) adalah seorang sejarawan dan sosiolog Islam abad pertengahan. Khaldun adalah satu-satunya sarjana muslim yang dipandang sebagai pelopor penelitian terhadap gejala kemasyarakatan sesuai tuntutan Quran. Dalam karyanya yang sangat termashur “Muqaddimah” Ia membahas secara khusus aspek perekonomian masyarakat. Teori ekonomi Khaldun mengingatkan pada teori ekonomi modern, misalnya, teori nilai tenaga kerja yang dikembangkan oleh David Ricardo dan Karl Marx.
 
6.       Sistem Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi syariah menarik untuk dikaji karena diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang melanda ekonomi dunia. Kemampuan ekonomi syariah di Indonesia dibuktikan dengan tidak goyahnya Bank Muamalat Indonesia dan lembaga-lembaga keuangan yang berdasarkan pada syariat Islam dalam menghadapi krisis ekonomi pada 1997 sampai sekarang. Dewasa ini telah banyak bank umum yang mendirikan bank syariah. Di samping itu, ekonomi syariah sebagai suatu sistem merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dijiwai oleh ajaran Islam.
Dalam kehidupan ekonomi, sistem ekonomi syariah dapat dilihat penerapannya, yaitu sebagai berikut.
a.        Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam yang tidak menerapkan sistem bunga (interest) dan ternyata mampu bersaing dengan bank-bank kapitalis (barat).
b.       Bank-bank Islam (Bank Muamalat Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dan lembaga keuangan lain non-bank (pegadaian syariah, dan leasing syariah).
c.        Pusat-pusat perdagangan berdasarkan syariah.

Adapun nilai-nilai dasar ekonomi syariah menurut A. M. Saefudin sebagaimana dikutip oleh Muhammad Daud Ali, yaitu sebagai berikut.
a.        Nilai Dasar Pemilikan
Berdasarkan nilai dasar pemilikan nilai-nilai dasar ekonomi syariah meliputi.
1)      Pemilikan bukanlah penguasaan mutlak atas sumber-sumber ekonomi, tetapi kemampuan untuk memanfaatkannya. Seorang muslim yang tidak memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang diamanatkan Tuhan kepadanya. Misalnya, dengan membiarkan lahan atau sebidang tanah tidak diolah sebagaimana mestinya akan kehilangan hak atas sumbersumber ekonomi.
2)      Lama kepemilikan manusia atas sesuatu benda terbatas pada lamanya manusia itu hidup di dunia ini. Jika seorang manusia meninggal dunia, harta kekayaannya dibagikan kepada ahli warisnya menurut ketentuan yang telah ditentukan Tuhan.
3)      Sumber daya ekonomi yang menyangkut kepentingan umum atau yang menjadi hajat hidup orang banyak harus menjadi milik umum atau negara atau sekurang-kurangnya dikuasai negara untuk kepentingan umum atau orang banyak.
b.       Nilai Dasar Keseimbangan
Keseimbangan merupakan nilai dasar yang memengaruhi berbagai aspek tingkah laku ekonomi seorang muslim. Asas keseimbangan ini, misalnya, terwujud dalam kesederhanaan, hemat, dan menjauhi pemborosan. Nilai dasar keseimbangan ini harus dijaga sebaik-baiknya bukan saja antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat dalam ekonomi. Namun, keseimbangan antara kepentingan perorangan dan kepentingan umum. Di samping itu, harus juga dipelihara keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c.        Nilai Dasar Keadilan
Dalam Islam, keadilan adalah titik tolak sekaligus proses dan tujuan semua tindakan manusia. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan sebagai berikut.
1)      Keadilan itu harus diterapkan pada semua bidang kehidupan ekonomi. Dalam proses produksi dan konsumsi, misalnya, keadilan harus menjadi alat pengatur efisiensi dan pemberantasan keborosan.
2)      Keadilan juga berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil kegiatan ekonomi tertentu bagi orang yang tidak mampu memasuki pasar. Misalnya, melalui zakat, infak, dan sedekah (pemberian yang ikhlas yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah, maupun waktunya).

Adapun nilai-nilai instrumental dalam sistem ekonomi syariah, yaitu sebagai berikut.
a.        Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban agama yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan tertentu. Zakat merupakan sarana komunikasi utama antara manusia dan manusia lain dalam masyarakat.
b.       Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama merupakan watak masyarakat ekonomi menurut ajaran Islam. Kerja sama tersebut harus tercermin dalam segala tingkat kegiatan ekonomi, produksi, distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu bentuk kerja sama yang sesuai dengan ajaran Islam adalah girad, yaitu kerja sama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha yang memiliki keahlian, keterampilan atau tenaga dalam melaksanakan unit-unit ekonomi atau usaha.
Ajaran kerja sama dalam ajaran ekonomi syariah bertujuan:
1)      menciptakan kerja sama produktif dalam kehidupan bermasyarakat;
2)      meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kemiskinan masyarakat;
3)      mencegah penindasan ekonomi (distribusi kekayaan) yang tidak merata;
4)      melindungi kepentingan golongan ekonomi lemah.
c.        Peranan Negara
Peranan negara umumnya pemerintah pada khususnya sangat menentukan dalam pelaksanaan nilai-nilai sistem ekonomi syariah. Peranan itu diperlukan dalam aspek hukum, perencanaan, dan pengawasan alokasi atau distribusi.

Evaluasi Bab 1
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A.       Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1.       Inti masalah ekonomi adalah ....
a.        kebutuhan yang terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tidak terbatas
b.       kebutuhan yang terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas
c.        kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas
d.       kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tidak terbatas
e.        kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tak terhingga
2.       Jumlah sumber daya yang tersedia untuk me menuhi kebutuhan manusia bersifat ….
a.        selalu tersedia
b.       tetap
c.        tidak tetap
d.       berkesinambungan
e.        terbatas
3.       Berikut ini yang termasuk kebutuhan berdasarkan sifatnya, yaitu ....
a.        kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tersier
b.       kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
c.        kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan
datang
d.       kebutuhan individu dan kolektif
e.        kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan jangka panjang
4.       Investasi dalam bentuk penanaman modal merupakan kebutuhan berdasarkan ....
a.        sifatnya
b.       kepentingannya
c.        waktu pemenuhan
d.       subjek yang berkepentingan
e.        intensitas kegunaannya
5.       Pembangunan sarana atau fasilitas umum merupakan kebutuhan berdasarkan ....
a.        sifatnya
b.       kepentingannya
c.        waktu pemenuhan
d.       subjek yang berkepentingan
e.        intensitas kegunaannya
6.       Pengertian kelangkaan sumber daya dalam ekonomi, yaitu ....
a.        jumlahnya sedikit
b.       tidak mencukupi
c.        tidak tak terbatas
d.       kurang banyak
e.        relatif terbatas
7.       Pak Dodi mampu membeli mobil, TV berwarna, sepeda motor, dan komputer. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa Pak Dodi mampu memenuhi kebutuhan ....
a.        sekunder
b.       primer
c.        sosial
d.       tersier
e.        jasmani
8.       Kebutuhan yang dapat menenteramkan jiwa manusia termasuk kebutuhan ....
a.        tersier
b.       individu
c.        rohani
d.       sosial
e.        jasmani
9.       Kelangkaan sumber daya ekonomi menunjukkan bahwa sumber daya ....
a.        tidak tersedia
b.       kurang banyak
c.        tidak terbatas
d.       jumlahnya sedikit
e.        jumlahnya relatif terbatas
10.    Berikut yang termasuk sumber daya alam, yaitu ....
1)      barang tambang
2)      tumbuhan
3)      tenaga kerja
4)      uang
5)      mesin
11.    Berikut merupakan tiga permasalahan pokok ekonomi, yaitu ....
a.        apa, bagaimana, dan di mana barang di produksi
b.       apa, kapan, dan di mana barang diproduksi
c.        kapan, bagaimana, dan apa barang di produksi
d.       apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi
e.        untuk siapa, kapan, dan di mana barang diproduksi
12.    Suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas dikemukakan oleh ....
a.        Paul A. Samuelson
b.       Adam Smith
c.        D. Ricardo
d.       Lipsey
e.        Keynes
13.    Biaya oportunitas terjadi karena me lakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Hal tersebut di kemukakan oleh ....
a.        Paul A. Samuelson
b.       Adam Smith
c.        D. Ricardo
d.       Moh. Hatta
e.        Keynes
14.    Kemajuan suatu industri di suatu negara harus didukung oleh sumber daya ….
a.        alam
b.       tenaga kerja manusia
c.        modal
d.       kewirausahaan
e.        produksi
15.    Untuk mengatasi masalah pokok dalam ekonomi mengenai bagaimana cara (how) memproduksi, yaitu ....
a.        keadaan pesaing
b.       efisiensi produksi
c.        kepuasan konsumen
d.       penawaran produsen
e.        kebutuhan konsumen
16.    Untuk mengatasi masalah pokok ekonomi tentang barang apa (what) yang harus diproduksi adalah dengan memerhatikan...
a.        modal yang dimiliki
b.       keahlian yang dimiliki
c.        tenaga kerja yang tersedia
d.       teknologi yang bisa digunakan
e.        daya beli konsumen/masyarakat
17.    Biaya yang dikeluarkan karena melakukan pilihan terhadap barang atau jasa dengan mengorbankan barang atau jasa lain, disebut biaya ....
a.        ekonomi
b.       oportunitas
c.        produksi
d.       alternatif
e.        alokasi
18.    Individu bebas mengatur sumber daya ekonomi guna mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian merupakan keuntungan dari sistem ekonomi ....
a.        syariah
b.       komando
c.        campuran
d.       pasar
e.        Pancasila
19.    Sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi komando dan pasar disebut sistem ekonomi ....
a.        Pancasila
b.       campuran
c.        terpimpin
d.       kapitalisme
e.        merkantilisme
20.    Rendahnya inovasi dan produktivitas telah menyebabkan kesenjangan pendapatan yang makin besar. Hal tersebut merupakan kerugian dari sistem ekonomi ....
a.        Pancasila
b.       campuran
c.        komando
d.       pasar
e.        syariah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar