cerpen yang berjudul tekad

Tekad

Karya ariandi

Besok adalah hari perpisahan, kami akan berpisah, menuju SMA masing masing untuk masa depan yang lebih baik. Tiga tahun berlalu begitu cepat, meninggalkan sejuta keangan terjadi di sekolah. Acara perpisahan akan dilaksanakan pasa 7 mei 2012 di aula sekolah. Jam dinding dikamarku sudah menunjukkan pukul 24:00 malam, tetapi kedua mataku masih belum bisa memejamkan mata untuk segera tidur. Entah apa yang membuatku seperti itu, apa mungkin besok adalah hari yang paling bersejarah bagiku dan teman – teman, hari dimana aku akan melepaskan masa SMPku. Melepaskan seragam putih biru yang selama ini kami pakai dan menggantinya dengan masa SMA yng menggunakan seragam putih abu-abu, mungkin hal itu yang tidak bisa membuatku segera tidur. 

Setelah beberapa hari selepas perpisahan, aku akan berangkat ke luar kota yang lebih tepatnya di palembang untuk meneruskan SMA yang bertujuan melatih kemandirian dan menambah pengalaman. Untuk pergi kesana akan memakan waktu 9 jam.

Mobil yang aku tumpangi akan segera berangkat. Semua yang ada di desa akan aku tinggalakan begitu juga dengan kedua orangtuaku yang selama ini merawat dan membesarkanku hingga sekarang. Air mata terus mengalir membasahi wajah yang tak bisa dibendung lagi, tetapi itu adalah tekad untuk masa depan.

Pagi harinya aku telah sampai di tempat tujuan yaitu kota palembang, aku tinggal di tempat bibi yang tak jauh dari tempat sekolahan yang aku tuju.  Disana aku membereskan pakaian-pakaian ku yang aku bawa dan membersihkan kamar yang begitu kotor.

Hembusan angin membuat daun daun bergesekan, cahaya mentari memberi sebuah hangatan, langit biru memberikan senyuman yang indah yang mengawali hari baruku yang damai membuat langkah kecilku bersemangat, memberikan harapan yang besar untuk menggapai cita cita, dimana hari ini adalah hari pertama masuk sekolah yang telah berhasil menghadapi beberapa tes untuk masuk di sekolah tersebut, tepatnya di SMA N 5 palembang yang merupakan kebanggan tersendiri bagi diri ini.

Kring-kring ..bunyi alaram yang membangunkanku dari tidur. Aku terbangun melihat langit tampak cerah dengan hembusan angin segar masuk jendela kamar,tiba tiba aku mendengar suara bibiku “ yandi bukanya kamu sekolah hari ini ?” sedikit berteriak. aku langsung beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi, sehabis mandi aku sarapan ditemani segelas susu dan roti setelah itu aku bersiap siap pergi ke sekolah dengan menaiki angkot.

Akhirnya aku sampai di sekolah dan melihat banyak siswa, kami semua masih terlihat masih menggunakan baju putih biru karena kami belum mendapatkan baju sekolah seperti kakak tingkat.

Keesokan arinya, seperti biasa aku pergi ke sekolah dan berlangsung hingga sekarang dan lama- kelamaan sudah terbiasa dalam kondisi ini.

Kini aku belajar untuk menerima bahwa mereka jauh dariku. Jauh bukan berarti berpisah dan meninggalkan semua yang ada di kehidupan dulu. Buat kalian yang mau berpisah dengan sahabat-sahabat dan keluargnya jangan sedih ya ! tekad kalian tersebut pasti akan ada hasil dan manfaatnya, terutama demi membanggakan kedua orang tua disana.

  

Kerangka karangan

1.    Pembuka

1.1           Aksi

Besok, perpisahan smp

1.2           Konflik awal

Malam hari tidak bisa tidur

1.3           Misteri

Ingin mandiri

                       

2.    Isi

2.1           Konflik memuncak

Mobil akan berangkat

2.2           Klimaks

Meninggalkan desa

2.3           Penjelasan

Sampai di tempat tujuan

Hari pertama sekolah

3.    Penutup

3.1          Terbuka

Belajar menerima arti perpisahan

3.2           Tertutup

Tekad untuk membanggakan kedua orang tua

semoga bermanfaat ya ;D