15 Realitas yang Siap Menampar Saat Kamu Hijrah Dari Dunia Kampus Ke Dunia Kerja

Banyak yang bilang, dunia kerja itu adalah dunia yang sebenarnya. Masa kuliah hanyalah sebagai pengantar menuju dunia kerja. Saat masa kuliah kamu harus dihadapkan dengan diktat kampus dan jadwal kuliah yang padat, saat masuk ke dunia kerja kamu harus bertemu dengan seabrek dokumen dan pekerjaan dari atasan. Kamu yang mulai bekerja pun akan merindukan masa kuliah, dan sebaliknya tidak jarang mahasiswa justru ingin merasakan cepat bekerja.
Realitas kehidupan menunjukkan dua dunia ini punya perbedaan. Setiap orang pasti akan melaluinya. Buat kamu yang masih berstatus mahasiswa, kamu wajib baca ini, siapkan dirimu menuju dunia yang sesungguhnya!
Ritme bangun pagi mahasiswa:
Kalau urusan perut di pagi hari juga nggak ada masalah buat si mahasiswa. Ada kantin kampus yang bisa didatangi kapan saja. Beli kue di kantin, makan di kelas pun nggak ada yang keberatan (tergantung dosennya juga sih).
Ritme bangun pagi pekerja:

Jaman kuliah kamu bebas menggunakan kaos, kemeja, jeans, sendal jepit atau sepatu sneakers. Asal terlihat rapi dan pantas diterima di kampus, itu sah-sah aja buatmu. Kalau ada yang marahin ya cuma sekali, besoknya kamu ulangi lagi, pake sendal jepit yang sama.
Di dunia kerja, penampilan bisa menjadi kunci keberhasilanmu. Ada perusahaan yang menuntut pekerja mengenakan setelan yang rapi (kemeja-celana kain/rok) atau ada juga yang sudah menyediakan seragam kerja. Setelan seragam pun harus kamu pakai setiap hari. Suka nggak suka, kamu wajib mengenakan seragam kerja. Buat pekerja kantoran, saatnya membeli setelan baju dan celana/rok yang rapi untuk ke kantor. Keesokan harinya, kamu enggan untuk tampil dengan baju yang sama. Alhasil, lemarimu mulai diisi dengan kemeja, blouse, rok atau celana kain untuk ke kantor. Setiap malam pun kamu punya dilema:

Di kampus, biasanya ada aturan wajib hadir 75% dan 25% jadi kesempatan bolos. Dihitung-hitung ada kesempatan 3X untuk nggak masuk kuliah. Kamu pun menggunakan kesempatan itu dengan sangat hati-hati. Yah, kalau nggak beruntung, bolos pas ada kuis itu rasanya gimana gitu. Palingan si dosen memberikan nilai C tau D.
Tenang, masih ada semester depan untuk mengulang! (nasihat macam apa ini)
Lain halnya di dunia kerja, kamu akan mikir beribu-ribu kali untuk nggak masuk kerja. Walaupun ada alasan tertentu, kamu akan sangat berat meninggalkan kantor sehari saja. Sekalinya nggak masuk, upahmu yang kena getahnya.
Atau kalau pekerjaanmu tidak dihitung berdasarkan kehadiran, tidak masuk kerja harus dibayar dengan tumpukan tugas yang menanti. Jangankan nggak masuk, datang telat saja, ponselmu akan langsung ribut karena panggilan dari si boss.
Realitas dunia kerja itu keras, bung!
Pas kuliah, orang tua akan rajin memberikan uang bulanan dan memastikan anaknya nggak bakal kekurangan di akhir bulan. Tinggal SMS atau telpon orangtua, mereka pasti segera transfer uang bulananmu. Kamu nggak perlu pusing mikirin uang kos, karena orang tua sudah menyiapkannya. Kalau di akhir bulan uangmu mulai menipis, masih ada teman kos yang jadi andalan. Atau pilihan terakhirmu dengan menelpon orang tua dengan nada rayu-rayu manja:
Setelah punya pekerjaan sendiri, tanggal 25 atau 1 di setiap bulan menjadi tanggal keramat untuk para pekerja. Senyum sumringah terpancar ketika melihat saldo atm bertambah, tapi perlahan raut gembira berubah jadi nestapa ketika transferan gaji hanya menetap sementara di rekening. Setelah itu, yah begitulah……..
Saat kuliah kamu dikelilingi mahasiswa yang sebagian besar bernasib sama denganmu, umur nggak jauh beda, tinggal di kos-kosan, jauh dari orang tua, bebas keluyuran, dan bisa menjalin pertemanan dengan cukup mudah. Ikut acara kampus bisa ketemu teman lintas jurusan atau ada gebetan kaka tingkat yang mudah kamu dekati. Obrolan antar mahasiswa yang cepat nyambung karena kalian sama-sama berstatus mahasiswa.
Saat masuk dunia kerja, kamu bertemu orang-orang yang pengalaman kerjanya lebih lama daripada kamu, umur yang jauh berbeda denganmu, dan suasanya yang serba teratur. Ada saat dimana kamu harus ikut acara di tempat bekerjamu dan harus mencari relasi seluas-luasnya demi lancarnya pekerjaanmu. Jam makan siang menjadi waktu dimana kamu dan rekan sejawat menghabiskan waktu mengobrol dansaling berkenalan.
Jaman kuliah, kamu pasti sering nongkrong jam berapa pun dan dimana pun. Nongkrong sampai subuh pun bakal kamu jabanin karena kamu tahu besok hanya ada satu mata kuliah dan itu jm 1 siang. Kalau udah nggak kuat, numpang tidur di kos temen jadi pilihanmu.
Masuk kerja jam 9, kamu bakal mikir dua kali buat nongkrong sampe malam. Maksimal nongkrong pun jam 10 malam, setelah itu kamu lebih memilih untuk pulang dan beristirahat. Atau, kalau di hari kerja nggak bisa, kamu pun akan minta nongkrong di hari Sabtu atau Minggu.
Jam 1 atau jam 2 itu adalah waktu-waktu sakral bagi tubuh untuk tidur siang. Kamu ada kuliah jam 1 siang dan pasti ngantuk banget. Itu nggak ada masalah buatmu. Duduk di pojokan belakang, ditutupi tas atau jaket, dan ZZZZZZZZZZ……… Tidur siang di kelas!
Nasib pekerja yang harus selalu standby dari jam 9 pagi-5 sore, tidur siang pun berasa jadi surga banget. Di sela-sela waktu istirahat, kamu menyempatkan diri memejamkan mata 10 menit saja itu sudah cukup banget buat mu. Apalai kalau bisa tidur siang 1 jam aja, hatimu senangnya minta ampun.
Masa-masa jadi mahasiswa membuatmu punya jadwal pasti untuk libur. Libur semesteran yang lamanya bisa sampe dua bulan, libur minggu tenang menjelang UAS, libur hari raya dan belum lagi libur mendadak dari kampus.
Waktumu untuk jalan-jalan lebih banyak dan kamu bisa menjelajah ke mana pun sama teman-temanmu. di masa kuliah pun nggak jarang kamu dan teman-temanmu merencanakan perjalanan mendadak ke ddaerah yang belum pernah kalian kunjungi.
Buat para pekerja, liburan itu surga yang tiada tara nikmatnya. Bisa libur 2 hari berasa menemukan uang lima puluh ribu di jalan. Girangnya minta ampun! Tapi, begitu sudah masuk kerja, kamu harus kembali ke rutinitas kerja yang ada.
Di dunia kerja, jatah libur sudah diatur dari perusahaan dan kamu pun harus cari cara menggunakan jatah libur yang ada dengan sebaik-baiknya. Dalam satu tahun ada yang dapat jatah cuti 12 hari, ada juga 24 hari. Itu hak bagi para pekerja.

Masih berstatus mahasiswa punya banyak keuntungan buatmu, terutama di hari raya. Keluargamu pasti banyak yang datang, saling bersalaman, eh ada amplop nyangkut di tangan.
Nah, buat yang udah kerja, berkumpul bersama keluarga bisa jadi momen yang menegangkan. Ini saatnya kamu untuk membagi penghasilanmu untuk keponakanmu yang masih kecil, lalu buat nenek dan kakekmu, belum lagi untuk sanak saudara yang lain. Kalau dulu kamu terima salam tempel, sekarang giliranmu memberikan salam tempel.
Buat mahasiswa, berbelanja kebutuhan menjadi sesuatu hal yang harus dipikir dua kali. Mau beli baju aja, harus mikir ntar uang makan minggu depan gimana. belum lagi harus belanja bulanan untuk kebutuhan di kos, harus mulai memikirkan barang apa yang diperlukan dan yang tidak.
Karena sudah berpenghasilan sendiri, kamu nggak mikir-mikir lagi untuk belanja kebutuhanmu. Kamu bebas beli baju, celana, alat rias, atau tas sesukamu dari hasil keringatmu sendiri. Toh, ujung-ujungnya akan kamu pakai ke tempat kerja atau hanya untuk kepuasan batinmu semata. Hitung-hitung hadiah untuk diri sendiri setelah sebulan penuh bekerja.
Kalau sudah bekerja, tingkat berbelanjamu juga naik satu tingkat dari mahasiswa. Yang tadinya nggak bisa beli merk ternama karena kemahalan untuk kantong mahasiswa, sekarang kamu bisa beli merk itu karena kamu punya uang sendiri. Pasti ada rasa berbeda di hati kalau membeli sesuatu dari hasil jerih payah sendiri.
Melek dari malam hingga pagi menjadi salah satu kebiasaan si mahasiswa. Mengerjakan tugas hingga larut malam dan lanjut kuliah pagi menjadi rutinitas normal buatmu. Gantinya, kamu bakal tidur sepanjang sore hingga malam guna membayar waktu begadang.
Pulang kerja membuat tubuhmu lelah. Sampai di rumah, yang kamu inginkan hanyalah kasur, kasur, dan kasur. Mau lanjutin kerjaan tapi mata udah lima watt. Kekuatan begadang yang dahulu kamu punya, kini pudar perlahan seiring padatnya aktifitasmu.
Jadi mahasiswa rasanya mau niat nabung susah banget. Ada saja godaan yang menghadang.
Tabungan menjadi salah satu harta si pekerja. Kamu mulai menyisihkan sebagian penghasilanmu untuk ditabung demi rencana masa depanmu atau demi kebutuhan mendadak yang bisa datang kapan saja. Kamu pun juga mulai melirik investasi yang pas untuk menunjang finansialmu ke depannya.
Status mahasiswa membuatmu merasa MAHA-TAHU SEGALANYA. Namanya jug MAHA-siswa. Dengan segala gawai yang kamu punya, kamu bisa update berita terbaru dan menjadi pusat informasi di kalangan teman-temanmu. Rasanya waktu masih jadi mahasiswa itu udah keren banget deh pokoknya. Tahu segala hal. Merasa siap menghadapi semua tantangan.
Masuk ke dunia kerja yang benar-benar baru, membuatmu menjadi remah-remah rempeyek yang sia-sia. Kamu berasa jadi orang yang tidak tahu apa-apa karena di tempat kerja ternyata masih ada orang yang lebih tahu dari kamu. Saat mahasiswa kamu jumawa karena merasa punya kemampuan menulis yang baik, eeeh ternyata rekan kerjamu jago nulis semua. Gigit jari, deh!
Kalau urusan tanggung jawab, mahasiswa dan pekerja memang punya tanggung jawab yang jelas jauh berbeda. Saat masih berstatus mahasiswa, kamu merasa tanggung jawabmu pada orangtua sebatas nilai. Mereka yang menyekolahkankamu dan sebagai gantinya kamu menunjukkan performa yang baik semasa pendidikan kuliah. Belajar sepanjang hari demi nilai terbaik dan demi membanggakan orangtua menjadi tanggung jawabmu.
Masuk ke dunia kera, tanggung jawabmu semakin bertambah. Memang nggak ada lagi nilai atau dosen yang akan menghantuimu, tapi bayang-bayang kehidupan masa depan yang membayangimu. Kamu harus mulai bertanggung jawab atas dirimu sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Saatnya kamu lepas dari tanggungan orang tua dan memulai kehidupan sebagai orang dewasa yang sudah bekerja.
Selagi jadi mahasiswa, ada baiknya kamu mulai menyiapkan mentalmu untuk menghadapi kehidupan dunia kerja yang akan membuatmu terperangah dan bikin kamu sadar bahwa dirimu hanya masih sebatas meraba-raba kehidupan dunia. Pada akhirnya, apa yang kamu dapat akan menjadi pengalaman hidup yang membentuk karakter dirimu.
Realitas kehidupan menunjukkan dua dunia ini punya perbedaan. Setiap orang pasti akan melaluinya. Buat kamu yang masih berstatus mahasiswa, kamu wajib baca ini, siapkan dirimu menuju dunia yang sesungguhnya!
1. Saat masih mahasiswa, kamu bisa bangun dengan ogah-ogahan

Mahasiswa: malas harus bangun pagi via www.johntyman.com
- Alarm bunyi
- Snooze
- Alarm bunyi lagi
- Snooze
- Akhirnya bangun
- Males
- Titip absen
- Tidur lagi
Kalau urusan perut di pagi hari juga nggak ada masalah buat si mahasiswa. Ada kantin kampus yang bisa didatangi kapan saja. Beli kue di kantin, makan di kelas pun nggak ada yang keberatan (tergantung dosennya juga sih).
Kalau udah jadi pekerja, mau nggak mau kamu harus WAJIB bangun pagi

Pagi-pagi senam muka biar ganteng via www.ihateworkinginretail.com
- Bangun sebelum alarm bunyi.
- Mau gak mau harus mandi.
- Pilih baju buat ke kantor.
- Berangkat.
- Berjibaku dengan macet.
2. Mahasiswa (kadang) bisa tampil santai pakai jeans dan sandal jepit

masih mahasiswa bisa tampil begini via www.studymaine.net

kaos oblong dan sandal sah-sah aja di sekitar kampus via hmifisipolugm.blogspot.com
Saat udah kerja, mau gak maku. Suka gak suka, kamu harus tampil rapi!

bingung mau pake apa via www.huffingtonpost.ca
“Duh, besok pake baju apa ya ke kantor?”
Beda lagi dengan pekerja industri kreatif yang tidak punya kewajiban untuk tampil dengan kemeja dan bawahan rapi. Kaos pun masih diijinkan. Tapi, ujung-ujungnya tetep saja kantongmu terkuras habis untuk kaos atau kemeja lucu.
harus rapi gini via advancedit4productivity.wordpress.com
3. Kehadiran di kelas yang dinilai A, B, C dan kehadiran si pekerja yang dinilai dengan rupiah
Mahasiswa

Absen pas ada kuis, masih mau? via www.lintasgayo.com
Pekerja

Nggak ke kantor sehari, besoknya udah ada kerjaan numpuk via www.hollywoodreporter.com
Atau kalau pekerjaanmu tidak dihitung berdasarkan kehadiran, tidak masuk kerja harus dibayar dengan tumpukan tugas yang menanti. Jangankan nggak masuk, datang telat saja, ponselmu akan langsung ribut karena panggilan dari si boss.
Realitas dunia kerja itu keras, bung!
4. Mahasiswa bisa mengandalkan kiriman orang tua

Bu, uang bulanan menipis! via www.telegraph.co.uk
“Halo mama, lagi ngapain?”
“Kenapa? Bulanan habis?”
“Tahu aja deh ma.”
“Ya, besok dikirim.”
Kalau pekerja harus mengandalkan Tuhan dan diri sendiri

gajian! via www.lintasgayo.com
“Bayar kos, bayar listrik, bayar pajak, transfer ke ibu, simpanan buat beli hp, budget liburan, belanja bulanan. Duh, uangku!” (meringis dalam hati)
Uang mulai menipis tapi kamu enggan meminta ke orang tua. Bagimu, ini saatnya kamu untuk mengirimkan sebagian gajimu untuk mereka. Atau, malah mereka bilang gini:Bapak: “Kamu ndak perlu kirim ke bapak ibu.”
Kamu: “Wah, bapak perhatian sekali!” (dalam hatimu gembira)
Bapak: “Tapi, gajinya ditabung ya buat persiapan nikah!”
Kamu: “Pacar aja belum punya, kok sudah disuruh nabung buat nikah!” (jeritanmu di hati)
5. Lingkungan pertemanan si mahasiswa yang seumuran-seangkatan dan si pekerja yang lintas usia dan jabatan
Mahasiswa

gampang kalo ngumpul karena masih seangkatan via www.shoppingwiz.net
Pekerja

makan siang jadi waktu buat mengenal rekan kerja via presandsislindahl.blogspot.com
6. Waktu masih mahasiswa, kamu bebas nongkrong kapan saja. Pas udah kerja, nongkrong itu ya cuma weekend. Hiks.
Mahasiswa

yuk nongkrong! via brightestyoungthings.com
Pekerja

bosan melanda via www.honestyforbreakfast.com
“Weekend aja dong jalannya!”
7. Jam tidur siang si mahasiswa yang bisa dimana aja dan kapan saja, tapi si pekerja harus curi-curi waktu di tengah jam kerja
Mahasiswa

Pojok kelas jadi spot nyaman buat tidur via ayakathewonderhaze.deviantart.com
Sementara Pekerja…..

ketiduran di meja kerja? biasa via www.pinterest.com
8. Kesempatan liburan si mahasiswa yang bisa sebulan lebih…
Mahasiswa

Libur semesteran! via thats-so-raven.tumblr.com
Waktumu untuk jalan-jalan lebih banyak dan kamu bisa menjelajah ke mana pun sama teman-temanmu. di masa kuliah pun nggak jarang kamu dan teman-temanmu merencanakan perjalanan mendadak ke ddaerah yang belum pernah kalian kunjungi.
Kalau udah kerja, kamu harus puas liburan cuma dalam hitungan hari

kerja pas libur itu rasanya nyesek bro! via namgis.deviantart.com
Di dunia kerja, jatah libur sudah diatur dari perusahaan dan kamu pun harus cari cara menggunakan jatah libur yang ada dengan sebaik-baiknya. Dalam satu tahun ada yang dapat jatah cuti 12 hari, ada juga 24 hari. Itu hak bagi para pekerja.

kalo udah dapat libur, senengnya minta ampun via reactiongif.org
9. Ini bedanya pekerja dan mahasiswa dalam urusan salam tempel
Mahasiswa

ngantri salam tempel ni yeee via icavin.blogspot.com
ALHAMDULLILLAH! PUJI TUHAN! DAPAT UANG JAJAN TAMBAHAN!
Pekerja
gantian,tante yang kasih salam tempel ya via icavin.blogspot.com
“Astaga duit THR-ku gak berbekas buat ngasih salam tempel ponakan-ponakan krucil!”
10. Mahasiswa masih mikir-mikir kalau harus belanja kebutuhan
Mahasiswa

mikir dulu perlu beli snack ato nggak via giphy.com
Saat udah kerja kamu lebih enteng mengeluarkan uang untuk belanja. Duit sendiri sih, jadi bebas!

SHOPPING!!! via 27.media.tumblr.com
Kalau sudah bekerja, tingkat berbelanjamu juga naik satu tingkat dari mahasiswa. Yang tadinya nggak bisa beli merk ternama karena kemahalan untuk kantong mahasiswa, sekarang kamu bisa beli merk itu karena kamu punya uang sendiri. Pasti ada rasa berbeda di hati kalau membeli sesuatu dari hasil jerih payah sendiri.
11. Diferensiasi mahasiswa dan pekerja. Studi kasus: Begadang
Mahasiswa
begadang bro! via bohso15.deviantart.com
Pekerja

pulang kerja langsung tidur! via aplaceonthebookshelf.blogspot.com
12. Perbedaan mahasiswa dan pekerja soal tabungan
Mahasiswa

demi makan, tabungan habis via www.thedailytouch.com
Niat nabung eh tapi uang makan kurang yah apa boleh buat, lima puluh ribu aja nggak apa-apa kok! (pecah tabungan)
Pekerja
mulai melirik giro dan kartu kredit nih via www.familymeans.org
13. Si mahasiswa yang MAHA-tahu segalanya, ternyata belum tahu apa-apa saat masuk ke dunia kerja
Mahasiswa

MAHA-tahu via ratemyprofessors.tumblr.com
Padahal saat benar-benar masuk ke dunia kerja…..
nggak ngerti cara pake ini! via www.tumblr.com
14. Tanggung jawab mahasiswa sama pekerja memang gak bisa disamakan
tanggung jawab berbeda dan harus dihadapi via harekrishnaquotes.com
Masuk ke dunia kera, tanggung jawabmu semakin bertambah. Memang nggak ada lagi nilai atau dosen yang akan menghantuimu, tapi bayang-bayang kehidupan masa depan yang membayangimu. Kamu harus mulai bertanggung jawab atas dirimu sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Saatnya kamu lepas dari tanggungan orang tua dan memulai kehidupan sebagai orang dewasa yang sudah bekerja.
15. Perubahan dari kuliah ke dunia kerja ini akhirnya membuatmu jadi orang yang lebih bertanggung jawab
Dunia mahasiswa memang berbeda dengan dunia kerja. Ini bukan mimpi, ini nyata dan ada di depan mata. Memang, setelah masuk ke dunia kerja kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada gaya hidup bebas ala mahasiswa yang selama in kamu miliki. Transisi ini akhirnya mengajarimu jadi orang yang lebih bertanggyng jawab.Selagi jadi mahasiswa, ada baiknya kamu mulai menyiapkan mentalmu untuk menghadapi kehidupan dunia kerja yang akan membuatmu terperangah dan bikin kamu sadar bahwa dirimu hanya masih sebatas meraba-raba kehidupan dunia. Pada akhirnya, apa yang kamu dapat akan menjadi pengalaman hidup yang membentuk karakter dirimu.
sumber : http://www.hipwee.com/hiburan/perubahan-tak-terhidarkan-dari-kehidupan-mahasiswa-ke-dunia-para-pekerja/?ref=terkait_single
Tidak ada komentar:
Posting Komentar